IKKE PUJI LESTARI
Mengejar di Panti Asuhan
![]() |
IKKE PUJI LESTARI |
JADI mahasiswa tidak melulu sibuk belajar saja. Namun juga perlu menularkan ilmunya pada orang lain. Itulah yang dilakukan Ikke PUdji Lestari, sekarang ini.
Selain kuliah, Ikke ternyata punya kegiatan baru yang membuatnya cukup berkesan, yakni mengajar anak-anak yatim piatu yang ada di panti asuhan.
Nyoba Jadi Penyiar Radio Swasta
"Awalnya hanya diajak dosen di kampus ikut program Relawan Pengajar disebuah panti asuhan," ucap perempuan kelahiran Surabaya, 18 Mei 1996 silam ini.
Saat itu, Ikke diminta untuk mengajar bahasa Inggris di panti asuhan tersebut. Meskipun tidak dibayar, pengalaman ini dirasa sangat membuat putri pertama pasangan almarhum Eko Priyanto dan Siti Kholifah ini terkesan.
Pasalnya, anak-anak panti asuhan yang diajarkan berbeda dengan anak-anak di sekolah lainnya."Di panti asuhan ini ada anak-anak mulai SD hingga SMA. Kebetulan saya mendapatkan tugas mengajar Bahasa Inggris di tingkat SMA," jelas Ikke. Ternyata, mengajar anak-anak di panti asuhan membutuhkan teknik, waktu dan tenaga yang ekstra. Menurut mahasiswa semester 4 Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember ini, tidak semua siswa yang diajarkan memiliki kemampuan yang baik. Meski sudah SMA namun kemampuan berbahasa Inggrisnya masih di bawah rata-rata anak-anak sekolah lain."Jadi harus ekstra sabar dan pelan-pelan," ucapnya.
Tapi dia akan merasa bangga jika kemudian anak didiknya yang berasal dari berbagai golongan ini bisa memahami yang diajarkannya.
"Rasanya bangga dan senang sekali," ucapnya mengungkapkan ekspresi senang. Oleh karena itu, dirinya mengaku sangat senang bisa berbagi ilmu dengan sesama.
Bukan hanya tentang berbagi ilmu, namun dirinya juga belajar banyak dari anak-anak dipanti asuhan. Utamanya pelajaran tentang kehidupan. Hal ini pun membuat perempuan yang aktif di AIESEC Jember ini pun merasa bisa lebih bersyukur dengan semua yang dimilikinya saat ini.
Selain sedang aktif di kegiatan mengajar anak Yatim Piatu di Panti Asuhan di Jember, Ikke juga tengah mencoba beberapa kegiatan baru yang dianggap lebih menantang. Diantaranya menjadi penyiar radio swasta di Jember. Dirinya terus berusaha mengembangkan bakat yang ada dirinya sembari menunggu kesempatan belajar ke luar negeri bersama AIESEC.(ram/c1/hdi)
Sumber: Jawa Pos Radar Jember Rabu, 26 April 2017
Komentar
Posting Komentar