DEVI ARISTA MUSTIKA

Asa Berwirausaha

DEVI ARISTA MUSTIKA

   KIAN banyak generasi muda yang tidak ragu untuk terjun ke dunia wirausaha. Salah satunya adalah Devi Arista Mustika. Selain berdagang, aneka ragam profesi sampingan sdah pernah dia cicipi."Aku memang pengen jadi pengusaha karena bisa lebih mandiri. Dari dulu aku juga tidak malu untuk berdagang," katanya.

   Magang Untuk Imbangi Akademis

   Saat masih duduk di bangku SLTA, Devi tidak ragu untuk menjajakan donat buatan ibunya ke sekolah. Selain menitipkan ke beberapa warung, alumnus SMAN 4 Jember ini juga memasarkan donatnya secara delivery order dengan memanfaatkan media sosial."Suka dukanya banyak sih. Pernah juga ada yang pesan delivery, tapi setelah di antar, dibatalkan sepihak," kenang dara kelahiran Malang 29 April 1995 ini.

   Selain donat, dia juga pernah meamsarkan aneka produk fashion wanita, seperti jilbab, baju terusan, dan tas, melalui media sosial. Mengantisipasi persiangan bisnis online yang ketat, Devi pandai-pandai merancang strategi bisnis yang tepat.

   "Salah satunya aku menyediakan layanan jahit online, jadi customer bisa pesan dijahitkan baju tanpa harus repot-repot datang. Cukup efektif sih, karena pesaingnya belum ada," tutur putru pasangan Santoso Kusnadi dan Sri Asih ini dengan mantab.

   Kemandirian seolah menjadi keinginan Devi sejak lama. Di samping berwirausaha, beberapa profesi yang pernah dia jalani Antara lain, sebagai penjaga warnet dan kafe. Selain itu, dia juga pernah menjadi penyiar di salah satu radio swasta di Jember."Aku juga ada keinginan jadi jurnalis radio, kebetulan juga sesuai dengan bidang ilmu yang aku tekuni sekarang," tutur mahasiswa jurusan ilmu komunikasi di Universitas Terbuka ini.

   Sembari berwirausaha, saat ini Devi juga tengah magang sebagai marketing di sebuah perusahaan media di Jember. Berbagai kesibukan itu sengaja ditekuni Devi untuk mengimbangi prestasi akademiknya.

   Saat ini, dia juga kuliah dengan beasiswa setelah melalui proses yang cukup ketat."Karena menurutku buat apa kita punya IP tinggi kalau tidak ada pengalaman kerja yang mumpuni," pungkas gadis yang aktif di ekstrakurikuler Paskibra semasa di SLTA ini.(ad/har)

Sumber: Jawa Pos Radar Jember Senin, 12 Juni 2017