ANNISA NADIARACHMA
Terinspirasi Ayah
![]() |
ANNISA NADIARACHMA |
"Sebagai penulis, saya ingin sekali "berdakwah", menebarkan kebaikan melalui tulisan saya," tutur putri dari almarhum Edison, yang semasa hidupnya lama berkarier sebagai jurnalis radio Prosalina di Jember.
Penulis dengan Pendekatan Psikologi
Selain almarhum, Annisa juga menjadikan sang ibunda, Umi Nasikah sebagai motivasinya untuk meraih kesuksesan. Tercatat, hingga kini dia sudah sekitar 20 kali menjuarai lomba kepenulisan. Selain itu, Annisa juga sudah beberapa kali menerbitkan buku antologi puisi maupun menjadi kontributor dalam penulisan buku sastra."Saya sudah hobi menulis sejak kecil, karena terbiasa menulis curahan hari atau pengalaman hidup lewat buku harian (diary)," tutur dara kelahiran 26 Mei 1995 ini.
Sebagai penulis muda, Annisa mengidolakan novelis kenamaan Mira W. yang banyak mengangkat kompleksitas realita kehidupan dalam balutan abnormalitas, di setiap karya tulisnya. Tulisan Annisa selama ini memang banyak menggunakan pendekatan romansa psikologis.
Tak heran, jika kemudian Annisa memilih berkuliah di jurusan psikologi."Dengan menempuh kuliah psikologi, saya berharap bisa memperdalam pengetahuan tentang dunia klinis, dengan konsentrasi di abnormalitas," tutur mahasiswa semester IV Universitas Negeri Malang ini.
Tak hanya berkutat dalam dunia sastra. Musik juga menjadi aktualisasi dalam hidup Annisa. Kedua hal itu coba ia gabungkan melalui proyek musikalisasi puisi. Beberapa kali pula dirinya diundang untuk menampilkan kemampuannya di bidang sastra maupun bermusik."Saya bermain di instrumen klasik melalui piano dan gitar. Pengalaman itu pula yang mengasah saya dalam kemampuan sebagai pembicara publik," tutur alumnus SMAN 2 Jember ini.
Berkat kemampuannya itu, sembari kuliah dia kerap mendapatkan pekerjaan sebagai penyiar radio maupun pembawa acara di Malang, Tempatnya menempuh ilmu. Semua hasil jerih payahnya tidak semata digunakan untuk memenuhi hidup.
Sebagian di antaranya ia gunakan untuk proyek sosial dengan mengasuh anak-anak terlantar."Saya ingin mendirikan lembaga sosial untuk anak-anak seperti yang dulu diajarkan oleh almarhum ayah. Kebetulan saya juga tertarik pada anak-anak berkebutuhan khusus," tutur perempuan yang tinggal di Jalan Gajah Mada Jemebr ini.
Perhatian terhadap anak-anak difabel terutama tumbuh ketika Annisa bekerja paro waktu di sebuah lembaga konsultan psikologi. Karena itu, kelak sesuai kuliah, Annisa berencana mendirikan lembaga konsulan psikologi di Jember."Karena di Jember setahuku belum ada lembaga konsultasi dara yang kerap menggunakan nama pena Widuri Anara ini.(adi/c1/har)
Sumber: Jawa Pos Radar Jember 29 Mei 2017
Komentar
Posting Komentar